Sunday, May 20, 2012

Chelsea Akhirnya Juara Eropa


Inggris masih akan membiru pekan ini. Setelah minggu kemarin Tim Biru Langit Manchester City menjuarai Liga Inggris, kini giliran The Blues Chelsea menjuarai Liga Champions musim 2011/2012. Pendukung Chelsea di Inggris tentu akan berpesta memenuhi jalanan dengan jersey biru.Ini adalah penantian yang begitu panjang. Gelar Liga Champions merupakan gelar pertama kali diraih Chelsea. Prestasi tertinggi Eropa yang pernah diraih klub ini adalah Piala Super Eropa 1998 dan Piala Winners (1971 dan 1998). Tahun 2008 Chelsea hampir meraih gelar Liga Champions ketika tampil di babak final melawan sesama klub Inggris Manchester United. Saat itu Chelsea dianggap diuntungkan karena main di negara pemilik klubnya, Roman Abramovich, Rusia (Moskow). Namun mereka harus kalah melalui adu tentangan penalti. Saat itu Chelsea belajar bahwa dengan posisi diuntungkan tak selalu membawa untung.
Sebaliknya tahun ini. Chelsea adalah underdog. Peluang Chelsea sangat kecil menjadi juara. Itu jika dilihat fakta yang dimilikinya. Babak final dilangsungkan di Stadion Fussball Arena yang adalah kandang lawannya Bayern Muenchen, Jerman. Selain itu Chelsea tampil dengan empat pemain utamanya tak bisa main karena akumulasi kartu kuning yaitu kapten John Terry, Branislav Ivanovic, Ramires, dan Raul Meireles. Bisa disebut kekuatan Chelsea hanya 60%.
Namun sekali lagi, posisi tim yang diuntungkan kadang tak membawa untung karena di lapangan keberuntungan justru berpihak ke pihak lawan. Kali ini justru dialami lawan Chelsea, Bayern Muenchen. Tampil full teamThe Bavarians tampil gamang sejak babak pertama. Memang tim asuhan pelatih Jupp Heynckes ini bisa menguasai pertandingan dengan penguasaan bola begitu dominan, namun penyelesaian akhir yang buruk membuat mereka sulit mencetak gol.
chelsea1
Chelsea benar-benar dikurung. Berdasarkan statistik UEFA, Muenchen menggempur Chelsea dengan 26 tembakan di mana delapan di antaranya mengarah ke gawang namun hanya satu yang membuahkan gol. Sebaliknya Chelsea, dengan pola main yang nyaris bertahan total mereka hanya mampu menembak ke arah gawang lawan sebanyak tujuh kali di mana empat di antaranya mengarah ke gawang dan membuahkan satu gol.
Data lain menunjukkan betapa Muenchen tidak beruntung. Mereka mendapat 20 kali tendangan penjuru dan tak satu pun membuahkan gol. Sedangkan Chelsea hanya mendapat dua kesempatan tendangan penjuru dan satu di antaranya menjadi gol berkat tandukan Didier Drogba yang malam tadi menjadi pemain terbaik.
Tanda-tanda ketidakberuntungan Muenchen bertambah ketika di perpanjangan waktu Arjen Robben yang mendapat kesempatan tendangan penalti, tendangannya berhasil ditangkap penjaga gawang Chelsea yang malam itu merayakan hari ulang tahunnya yang ke-30, Petr Cech.
Chelsea juga dua kali dalam posisi di ujung tanduk. Saat Thomas Muller mencetak gol di menit ke-82, nasib Chelsea hampir habis. Namun Drogba menghidupkan peluang ketika berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-88. Setelah perpanjangan waktu 2x15 menit tak menambah gol, gelar juara harus ditentukan dengan adu tendangan penalti. Lagi-lagi Chelsea berada di ujung tanduk. Tendangan Juan Matta berhasil ditepis penjaga gawang Muenchen Manuel Neuer. Bahkan Chelsea sudah tertinggal 1-3, ketika dengan gaya penjaga gawang Muenchen Neuer memperdaya Cech. Tanpa mental yang kuat gelar juara sudah pasti lepas. Dan itu dibuktikan oleh gol Frank Lampard dan Asley Cole yang tendangan penaltinya sukses. Ditambah dengan gagalnya tendangan Ivica Olic, hingga menyisakan masing-masing satu penendang, kedudukan menjadi 3-3. Di sinilah mental kedua tim diuji.
chelsea-2
Penendang terakhir Muenchen adalah Bastian Schweinsteiger yang tendangannya membentur tiang gawang. Nasib kedua tim ditentukan oleh Drogba yang menjadi penendang terakhir. Ternyata dengan tenang, pemain Pantai Gading ini bisa mencetak gol kemenangan Chelsea. The Blues menang 4-3 melalui adu tendangan penalti setelah bermain 1-1 selama 120 menit. Mereka pun menjadi klub Inggris kelima yang jadi juara Eropa setelah Manchester United, Liverpool, Nothingham Forest, dan Aston Villa.
Pelajaran dari kemenangan ini adalah jangan pernah menyerah. Meski dalam posisi yang tidak diuntungkan dan nyaris semua pihak memandang sebelah mata, tetapi jika tekun memanfaatkan peluang (meskipun kecil), dengan bekal mental juara, sukses bisa diraih. Sang underdog pun bisa meraih juara. (Foto: Chelsea FC dan UEFA.com)


http://andriewongso.com/

No comments:

Post a Comment